Penjelasan Mengenai Resiko

Saat kita ingin memulai investasi, resiko merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Tetapi di saat yang sama, hal itu yang membuat orang takut melakukan investasi. Karena apa? Karena apa yang di bayangan mereka itu bukan resiko, melainkan bahaya. Bahaya harus dihindari, tetapi resiko lebih baik diambil, tentu saja sesuai kapasitas kita.

Banyak orang yang masih salah paham bahwa risiko dan bahaya adalah sama. Seperti definisi yang tertera di KBBI, risiko dan bahaya merupakan 2 hal yang berbeda.

risiko /ri·si·ko/ n

akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan.

bahaya /ba·ha·ya/ n

yang (mungkin) mendatangkan kecelakaan (bencana, kesengsaraan, kerugian, dan sebagainya)

Risk and Return

Hal yang paling berbeda adalah risiko selalu disertai dengan pengembalian (risk and return). Pada umumnya, tingginya risiko berbanding lurus dengan tingginya pengembalian.

Bagi orang dengan literasi keuangan tinggi, hal itu merupakan kewajaran. Mereka menganggap tidak ada produk keuangan dengan risiko rendah, tapi pengembaliannya tinggi.

Berbeda dengan orang yang literasi keuangannya rendah, mereka tidak tahu akan hal wajar itu, dan dengan mudahnya tertipu produk atau investasi bodong. Kata-kata yang biasa dipakai oleh investasi bodong misalnya:

  1. Modal pasti kembali
  2. Dalam beberapa bulan sudah balik modal
  3. Pasti untung

Modal pasti kembali berarti tidak ada resiko rugi, sedangkan yang namanya investasi, pasti ada kalanya rugi ada kalanya untung. Balik modal dalam beberapa bulan berarti keuntungan pertahun lebih dari 100%. Jika ini benar terjadi, maka investor ternama pasti sudah melakukannya, tetapi pada nyatanya mereka paling tinggi berada di angkat 20% per tahun. Itu pun sangat tidak mungkin ditiru oleh orang biasa. Pasti untung, berarti mereka bisa meramal kondisi masa depan. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, bahkan orang yang pengalaman di bidang investasi sekalipun tidak tahu.

Jika ada yang mengajak investasi dengan kata-kata tersebut, perlu diwaspadai karena hampir dapat dipastikan itu adalah penipuan atau investasi bodong.

Resiko adalah relatif

Resiko setiap orang dalam mengambil keputusan akan sesuatu, akan berbeda sesuai kondisi orang tersebut. Bagi saya resiko, bagi anda tidak. sebaliknya mungkin bagi saya bukan resiko, tapi bagi anda merupakan resiko. Karena tingkat resiko setiap orang akan suatu hal berbeda berdasarkan beberapa faktor.

  • usia
  • keluarga
  • tabungan
  • sumber pendapatan
  • dsb

Orang yang berusia 20 tahun-an, bisa mengambil resiko lebih besar dibanding orang berusia 40 tahun-an. Begitu juga dengan orang yang belum menikah dapat mengambil resiko lebih besar dibanding orang yang sudah menikah dan punya anak.

Saat kita mendengar ada yang berinvetasi sebesar 100 Juta Rupiah, sebagian orang berpikir itu resiko besar. Karena apa, karena bila mereka investasi dengan nilai yang sama, tabungan mereka akan habis untuk investasi. Tetapi bagi orang yang punya tabungan milyaran Rupiah, 100 Juta bukan angka besar.

Orang yang berhenti kerja dari kantor, belum tentu mengambil resiko besar, karena bisa jadi pendapatannya masih ada yang lain dan angkanya bisa jadi lebih besar dari gaji di kantor itu.

Mengambil resiko itu perlu

Pengambilan risiko dibutuhkan bila ingin menjadi orang kaya. Salah satu perbedaan orang kaya dengan yang tidak adalah orang kaya cenderung aktif dalam mengambil risiko.

Sekilas, orang kaya adalah orang gila yang mengambil banyak risiko dan tidak memikirkan dampaknya. Tetapi seperti yang telah disampaikan, karena kondisi setiap orang berbeda, bagi mereka risiko yang diambil tidak setinggi yang kita bayangkan. Dan biasanya, setiap tindakan yang diambil orang kaya, selalu disertai dengan perhitungan risiko dan pengembalian yang cermat.

💡
Selalu ketahui risiko sebelum melakukan sesuatu, dan jangan pernah ambil resiko fatal

Orang dengan literasi keuangan tinggi tidak pernah mengambil resiko fatal atau mematikan. Yaitu hal dengan kemungkinan terburuknya tidak bisa diperbaiki kembali, seperti kematian, penjara, hutang sangat besar dan tidak mungkin terbayar, dsb.

Dari sini kita bisa ambil pelajaran dari orang kaya, kalau kita ingin melakukan sesuatu, selalu ketahui dan pelajari risiko dan pengembaliannya dengan benar. Walaupun kejadian yang tidak diinginkan terjadi, kita bisa siap secara batin, dan bisa menutup kerugian itu di kesempatan yang akan datang.

Maka itu jangan sekali-kali mengambil risiko yang mematikan. Karena kita tidak bisa menutup kerugiannya, dan juga sering kali membawa dampak buruk pada orang sekitar kita juga.

Maksud resiko mematikan adalah resiko yang bisa membuat kita mati, atau mirip dengan kondisi mati. Orang yang sudah mati, tidak akan bisa hidup kembali. Kondisi kita kehilangan sesuatu yang tidak bisa kita ambil lagi, atau kita bisa dapatkan kembali dari tempat yang sama, maupun tempat berbeda.

Misalnya melanggar hukum dan dihukum mati atau seumur hidup. Atau menanggung hutang yang sangat besar dan tidak mungkin kita bisa mengembalikannya selama kita hidup.

Aturan yang sama terhadap semua orang dalam mengambil resiko adalah, jangan mengambil resiko mematikan.

Ayo ambil risiko, sesuai dengan keadaan kita saat ini. Sekian dan terima kasih.