Arti Beli Mobil dari Sisi Keuangan

Kesimpulan: Jangan beli! Kalau memang butuh, beli yang second

Sebenarnya bebas saja jika ingin membeli sesuatu. Tetapi rendahnya literasi keuangan, membuat banyak orang kesulitan dalam mengambil keputusan yang tepat. Apalagi harga kendaraan yang tidak murah, seharusnya kita lebih berhati-hati dalam menggunakannya.

Misalnya membeli barang mewah tanpa mengetahui berapa budgetnya karena tidak tahu pengeluarannya setiap bulan. Berikut faktor-faktor yang perlu dihitung juga saat ingin membeli mobil selain harganya.

  • pajak
  • bensin
  • parkir
  • servis rutin
  • Asuransi

Hal-hal di atas sering dilupakan, terutama oleh orang yang pertama kali membeli kendaraan bermotor. Harga yang tertera di showroom, bukan pengeluaran total, masih ada pengeluaran lain dan tentu saja perlu dihitung dan harus dibayar juga.

Jangankan pengeluaran tidak terlihat itu, kadang kala ada orang tidak memikirkan besarnya cicilan per bulan yang sebenarnya bisa sangat memberatkan neraca keuangan mereka.

Tujuan membeli mobil

Sebelum membeli mobil, coba pikirkan baik-baik, apa tujuan Anda membelinya.

Untuk pamer? minder? ikut-ikutan? pengen karena lihat iklan?

Untuk menunjukan kalau kalian lebih kaya? Atau karena orang lain (keluarga, tetangga, teman) mengejek kalian tidak punya mobil? Atau karena melihat iklan dan keinginan membeli meningkat saat itu?

Semua alasan itu tidak membawa kesejahteraan maupun kebahagiaan. Barang ada untuk memenuhi kebutuhan kita sendiri. Bukan memenuhi hasrat orang lain. Apalagi orang yang tidak menyukai kita dan tidak akan membantu kita bila kita dalam kesulitan.

Bagi orang yang tinggal di daerah perkotaan yang banyak alat transportasi umum, hampir bisa dibilang kalau mobil tidak dibutuhkan. Tetapi bagi yang tinggal di daerah yang masih jarang alat transportasi umumnya, mungkin membutuhkan kendaraan pribadi untuk memudahkan mobilitas.

Bagi yang membutuhkan mobil, dari sudut pandang literasi keuangan, sangat dianjurkan membeli mobil second.

Keuntungan beli mobil second

Mengapa dianjurkan membeli yang bekas? Berikut alasan utamanya.

  • harga lebih murah

Semua orang tahu harga mobil bekas lebih murah dibandingkan mobil baru. Anda dapat menghemat budget yang dapat dialokasikan ke tabungan atau investasi.

Kita coba bandingkan harga mobil baru dengan harga second handed. Dari hasil pencarian di internet, harga suatu tipe mobil baru dari 250-300 juta Rupiah, dan harga bekasnya 170-220 juta Rupiah. Kita coba ambil harga termurah untuk yang baru dan harga termahal untuk yang bekas. Bedanya 250-220 = 30 juta Rupiah

  • pajak lebih murah

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor saat beli baru adalah 12.5%, sedangkan untuk bekas hanya 1%. Bayangkan bedanya, lebih dari 12 kali lipat.

Mobil yang merupakan barang mewah, harganya puluhan atau ratusan juta, 1%nya saja sudah bisa jutaan. Jika dikalikan 12.5 mencapai puluhan juta, dari sisi pajak sendiri saja Anda sudah bisa menghemat puluhan juta.

Misalnya untuk contoh yang sama, harga baru 250 juta dan harga bekas 220 juta Rupiah. Mari kita hitung masing-masing pajaknya. Pajak bila beli mobil baru adalah 250 × 12.5% = 31.25 juta Rupiah. Pajak untuk mobil bekas adalah 220 × 1% = 2.2 juta Rupiah. Bedanya 31.25 - 2.2 = 29.05 juta Rupiah.

Dari harga beli dan pajaknya saja sudah beda 59 juta Rupiah.

  • risiko lebih kecil

Risiko memiliki barang biasanya berbanding lurus dengan harga barangnya. Dengan membeli second yang berarti menurunkan harganya, maka secara otomatis Anda juga menekan risiko memiliki mobil tersebut.

Walaupun bisa tercover asuransi, biasanya bea asuransi juga berbanding lurus dengan harga barang yang diasuransikan.

  • Risiko kehilangan

Barang mewah rawan diincar orang yang tidak bertanggung jawab. Kerugian paling besarnya tentu saja sebesar harga barang tersebut.

  • Risiko kerusakan

Saat membeli barang bekas, kita harus hati-hati terhadap kualitas barang tersebut, jangan sampai kita membeli barang yang hanya bisa dipakai beberapa saat saja.

Risiko kerusakan berat harus dicegah saat pembelian, tetapi untuk kerusakan ringan, lebih baik ditangani dengan tabungan dan bukan asuransi.

Penghematan yang dilakukan saat pembelian, dapat disimpan untuk antisipasi kerusakan yang mungkin terjadi

  • Risiko harga jual turun

Barang baru sangat rentan harganya menurun (ada beberapa pengecualian). Walaupun tidak dipakai, harga bisa turun dengan sendirinya.

Misalnya produsen mengeluarkan tipe baru, maka harga tipe sebelumnya akan turun drastis. Apalagi bila dipakai, semakin dipakai, nilai jual mobil akan semakin turun.

Kalau untuk transportasi, tidak ada bedanya mobil baru dengan mobil second

Sekarang coba ingat kembali, kebutuhan apa yang dapat dipenuhi dengan mobil? Jawabannya adalah untuk alat angkut atau mobilitas.

Saat tujuannya adalah mobilitas, apakah ada perbedaan antara mobilitas mobil baru dengan mobil bekas? Tidak ada.

Maka membeli mobil baru dapat dikatakan bahwa tujuannya bukan untuk alat transportasi, tetapi alat pamer.

Bedakan kebutuhan dengan keinginan

Kembali ke literasi keuangan, selalu bedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Memenuhi keinginan bukan tidak boleh, tetapi jangan sampai kebutuhan dikorbankan untuk keinginan.

Selalu bijak saat membeli barang. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.