Alasan-alasan Ini yang Membuat Orang Menabung. Di Dalamnya Ada yang Belum Pernah Kita Dengar
Berdasarkan buku "Personal Financial Planning", tujuan atau motivasi orang menabung dapat dibagi menjadi 8. Mungkin kita pernah berpikiran kalau kita perlu menabung, tetapi tidak jelas kenapa atau dengan tujuan apa kita menabung. Semoga dengan pembahasan ini, kita dapat kilas balik dan memperbaiki tujuan kita menabung sehingga kita bisa lebih serius menabung. Ada perbedaan yang besar antara aksi dengan tujuan jelas dibandingkan dengan tujuan samar-samar.
- Alasan Life cycle
- Alasan Investasi
- Alasan DP
- Alasan Jaga-jaga
- Alasan Perbaikan
- Alasan Merdeka/Mandiri
- Alasan Memberi Warisan
- Alasan Menumpuk Kekayaan
Mari kita bahas satu per-satu.
Life Cycle (masa tua)
Biasanya orang akan mulai bekerja di usia 20-an sampai usia pensiun 55-65 tahun, dan dengan rata-rata umur 71 tahun. Jadi rata-rata ada 6-15 tahun dari pensiun hingga meninggal. Selama 6-15 tahun itu, kita sudah pensiun, tidak bisa bekerja, lalu bagaimana kita bisa bayar kebutuhan sehari-hari? Caranya dengan menabung pada saat kita masih usia produktif kerja. Itulah yang dimaksud dengan alasan life cycle, atau yang biasa kita sebut alasan masa tua/pensiun.
Investasi
Alasan ini adalah alasan menabung untuk modal investasi. Untuk investasi kita perlu modal. Investasi juga punya ciri khas yaitu semakin banyak modalnya, semakin terlihat hasilnya. Menabung di bank saja tidak membuat uang bertambah, kalaupun bertambah tidak sebanding dengan kenaikan harga atau inflasi. Karena itu banyak orang yang mulai berinvestasi. Lalu mereka memulainya dengan menabung untuk modal investasi. Semakin besar nilai investasi, semakin besar return yang bisa didapat. Selain itu juga beberapa investasi membutuhkan modal minimal yang besar, seperti investasi properti.
DP (Down Payment)
DP diperlukan pada saat ada pengeluaran besar dan kita ingin mencicilnya. DP perlu dibayar di awal untuk menunjukan bahwa kita ingin melakukan transaksi dalam jangka panjang. Misalnya saat beli rumah, beli mobil, dsb. Ada orang yang tidak perlu menyiapkan DP karena sudah dibayarkan orang tuanya. Memang kelihatannya ia beruntung, tetapi proses menabung itu perlu latihan, dan membayarkan DP untuk anak dapat juga berarti merebut kesempatan latihan menabung anak dan membuatnya lemah dalam hal keuangan. Pada umunya, saat kita menginginkan sesuatu, kita rencanakan, dijalankan dan mengumpulkan DP sedikit demi sedikit. Hal ini bukan yang mudah, dan apabila kita bisa melakukannya, kemungkinan kita jatuh miskin lebih kecil.
Jaga-jaga
Jaga-jaga apabila gaji dipotong, apabila jatuh sakit dan tidak bisa bekerja, inflasi tinggi yang membuat harga naik, dsb. Banyak orang yang menabung karena alasan ini, tetapi tidak jelas untuk persiapan atau jaga-jaga dalam hal apa. Semakin dipikirkan, tidak ada habisnya alasan untuk jaga-jaga. Kita jadi beranggapan tabungan sekarang kurang, dan ingin menabung lebih banyak lagi. Punya tabungan 50 juta ingin punya 100 juta. Punya 100 juta ingin punya 200 juta. Punya 200 juta ingin punya 500 juta, dst.
Kita perlu mengetahui resiko apa saja yang mengintai kita. Misalnya seberapa besar kemungkinan sakit atau cidera. Seberapa besar dampak ekonomi saat kita tidak bisa bekerja karena itu. Apakah ada cara lain selain menggunakan tabungan. Kalau kita belum bisa memikirkan hal-hal tersebut secara objektif, maka alasan menabung kita belum bisa dianggap alasan sehat/baik.
Kalau kita ingin terhindar dari rasa khawatir yang berlebihan atau tidak ada habisnya, maka kita perlu tahu kita butuh berapa untuk mengcover resikonya, apakah ada plan B, dsb. Kita butuh angka pasti untuk terhindar dari rasa khawatir ini.
Perbaikan
Agar kita lebih sejahtera di masa depan, kita mengorbankan masa sekarang. Misalnya: agar bisa kencan saat punya pacar nanti, sekarang berhemat. Agar bisa bayar bimbel saat anak agak besar nanti, sekarang berhemat. Agar bisa hidup lebih sejahtera nanti, sekarang berhemat semaksimal mungkin. dsb. Cara ini memerlukan keteguhan dan tahan banting, hanya cocok untuk sebagian orang. Kebalikannya, sebagian orang lebih memilih kesejahteraan saat ini dibanding masa depan. Caranya, ya dengan berhutang.
Orang yang menabung, lebih mementingkan masa depan. Orang yang berhutang, lebih mementingkan masa sekarang. Membicarakan menabung atau berhutang, sama dengan membicarakan masa depan atau sekarang. Anda termasuk orang yang mana?
Mandiri
Alasan menabung agar bisa merdeka secara finansial setelah bekerja hingga usia tertentu. Mungkin dari kita ada yang pernah mendengar istilah FIRE (Financial Independence Retire Early). Konsep dimana pemasukan dari investasi sudah melebihi pengeluaran sehari-hari, sehingga bisa pensiun lebih awal. Pensiun bukan tujuan utamanya, tetapi kemandirian, kebebasan setelah mencapai kemerdekaan finansial yang ingin dicapai, karena banyak pilihan terbuka setelah pencapaian itu.
Pengertian mandiri disini juga bukan kita tidak tinggal bersama orang tua, punya pekerjaan, menikah, punya anak dan punya rumah sendiri. Melainkan memiliki arti kita memiliki pemasukan dari investasi yang cukup untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya orang dengan pengeluaran 5 juta rupiah per bulannya, tetapi orang tersebut memiliki investasi 1,5 milyar dengan bunga 4% per tahunnya. Maka orang tersebut dapat dibilang mandiri/merdeka secara finansial. Atau orang yang memiliki tabungan yang dapat dipakai hingga akhir hidupnya. Misalnya dari rata-rata umur orang Indonesia, ia kira-kira dapat hidup 20 tahun lagi dengan pengeluaran per tahun 100 juta, dan dia memiliki tabungan 2 milyar, maka orang tersebut dapat juga dikatakan bahwa ia merdeka secara finansial.
Memberi Warisan
Alasan memberi warisan adalah, menabung dengan bermaksud menyisakan uang untuk keluarga (anak, keluarga, dsb) maupun bukan keluarga (teman, sumbangan, dsb). Banyak orang menabung dengan alasan ini, terutama bagi yang sudah cukup berumur dan ingin anak cucunya tidak kesulitan dalam hal keuangan.
Kenapa ada juga orang yang berpikir untuk menyisakan warisan untuk sumbangan? Karena biasanya orang dengan literasi keuangan yang tinggi, paham betul dengan resiko memberikan uang ke anak atau keluarga, dan tidak ingin menyisakan warisan yang melebihi nominal dari yang bisa digunakan secara bijak oleh yang disisakan. Sehingga mereka setelah bisa menyisakan uang yang cukup untuk anak dan keluarga, uang yang melebihi itu mereka lebih memilih untuk diberikan ke badan amal, ataupun badan non-profit lainnya.
Menumpuk Kekayaan
Alasan ini adalah alasan orang yang hanya mengumpulkan kekayaan tanpa tujuan menggunakannya di masa depan. Orang yang maniak menabung termasuk ke alasan ini. Orang-orang itu senang sekali saat melihat angka di buku tabungan bertambah. Selain itu, ada juga yang karena ingin cari perhatian. Pada saat ada survey mengenai seberapa banyak tabungan rata-rata usia 30-an, dan saat itu dia sudah memiliki tabungan yang jauh lebih banyak dari itu, maka dia akan mudah mendapat perhatian dan pujian dari orang-orang. Dia akan lebih cenderung mendapat pelayanan lebih baik saat di hotel, restoran maupun penyedia jasa lainnya.
Kita harus hati-hati apabila masuk ke kategori ini. Karena yang orang lain lihat hanyalah kekayaan yang kita punya, bukan pribadi kita. Maka itu jangan kaget atau kecewa saat orang lain tidak mau memuji atau tidak dapat perhatian lagi saat kita sedang ada kesusahan, misalnya saat bisnis kita tidak berjalan baik sehingga harus memakai uang tabungan, dll.
Itulah 8 alasan atau motivasi menabung. Termasuk kategori manakah tujuan menabung Anda?
Saat kita membahas diet, ada saran yang kelihatannya berguna tetapi sebenarnya tidak, yaitu "Makan dan olahraga secukupnya!". Kenapa saran ini tidak berguna, karena banyak yang tidak bisa menjalankannya. Hal ini sangat mirip dengan menabung, saran agar tabungan semakin banyak adalah "Tingkatkan penghasilan, kurangi pengeluaran!". Memang benar kalau bisa dijalankan akan bertambah tabungan kita, tetapi apakah kita bisa menjalankan dengan mudah?
Karena itu akan dibahas juga cara-cara atau kiat-kiat bagaimana cara meningkatkan penghasilan, dan juga cara-cara mengurangi pengeluaran. Dan yang tidak kalah penting, seperti yang dibahas disini, kalau kita tidak tahu apa motivasi kita menabung, maka kita tidak akan berjuang untuk menabung.
Setiap orang memiliki motivasi yang tepat dan dapat membuatnya semangat untuk melakukan sesuatu. Silakan cari motivasi yang tepat untuk Anda, dan perbanyak tabungan Anda. Motivasi tidak perlu diakui orang lain. Motivasi jadi orang kaya karena ingin nikah lagi misalnya, silakan saja. Kadang motivasi penuh nafsu seperti itu yang paling membuat kita semangat.
Sedikit tips agar kita bisa menabung.
- Tidak mendekati tempat penuh godaan untuk memakai uang
- Penghematan dengan penderitaan dikurangi sebanyak mungkin
- Dibuat agar tidak bisa dipakai
Minimarket, shopping mall dsb didesign untuk orang menghabiskan uang disana. Cara paling efektif adalah tidak mendekatinya.
Memaksa berhemat hingga tersiksa tidak dianjurkan. Biasanya yang punya banyak tabungan itu adalah orang yang gaya hidupnya tidak banyak berubah selama bertahun-tahun. Saat penghasilannya meningkat, dia tidak pakai untuk menaikkan gaya hidupnya, tetapi ditabung. Saat ada bonus atau THR, dia tidak pakai dan ditabung. Karena itu tabungannya menjadi banyak.
Kalau uangnya tidak bisa kita pakai, maka kita tidak akan memakainya. Misalnya dengan auto debet dan langsung dimasukan ke tabungan deposito sehingga tidak bisa diambil hingga jangka waktu tertentu.
Semoga dengan ini kita bisa menabung lebih banyak lagi. Sekian dan terima kasih